Segitiga Bermuda berada di wilayah Karibia
|
Siapa yang tidak pernah mendengar istilah segitiga bermuda, pasti kalian semua sudah pernah mendengar istilah segitiga bermuda. Nah, apakah itu segitiga bermuda? Mengapa saya memberi judul "Misteri" Segitiga Bermudah? Seberapa misterinya segitiga ini? Berikut penjelasannya.
Lebih dari 100 tahun terakhir, suatu kawasan yang berada di sekitar wilayah Kepulauan Karibia telah menarik perhatian yang sangat besar. Kawasan yang dikenal dengan nama Segitiga Bermuda (Bermuda Triangle) ini telah menjadi kuburan bagi banyak kapal dan pesawat terbang beserta awaknya yang melintas di sana. Anehnya, tak ada satu jejak pun yang dapat mengarahkan kepada petunjuk mengapa mereka tiba- tiba menghilang.
Legenda pertama Segitiga Bermuda diawali oleh kisah Christophorus Colombus. Dalam perjalanannya menemukan tanah sumber rempah- rempah yang akhirnya justru mengantarkan ia menemukan Amerika, Colombus mengalami suatu masalah saat memasuki Laut Sargasso.
Selama lebih dari satu minggu, kapal Colombus berkelana di Karibia tanpa menemukan daratan. Para awak kapal yang sudah merasa berada dekat daratan ketika melihat rumpu laut dan burung- burung darat harus menelan kekecewaan ketika setelah beberapa hari tak juga menjumpai daratan. Tak lama setelah itu, Colombus juga menemukan kompasnya menjadi kacau. Jarum kompas menunjukkan arah yang tak tentu. Namun, untuk meredam kegalauan dan kecurigaan para awak, ia sengaja tak memberitahukan masalah tersebut.
Kapal 'Santa Maria' adalah kapal yang digunakan Colombus untuk menjelajah
|
Beberapa hari kemudian, ia kembali melaporkan suatu peristiwa aneh. Colombus menuliskan ia melihat sebuah meteor yang ia gambarkan sebagai bola cahaya besar yang jatuh dari langit. Entah ia menulis hal ini dalam kekaguman atau ketakutan. Colombus dan beberapa krunya juga melihat cahaya yang menari di kaki langit.
Legenda modern dari Segitiga Bermuda segera dimulai segera dimulai setelah lima pesawat angkatan laut AS (Flight 19) hilang pada suatu misi pelatihan di tahun 1945. Kelima pesawat Grumman Avenger yang dipimpin oleh Letnan Charles Taylor dengan 113 orang pilot lainnya hilang tanpa jejak di Segitiga Bermuda. Kerusakan pada kompas Letnan Taylor dianggap sebagai faktor utama penyebab nasib buruk yang dialami penerbangan ini sehingga kehilangan arah dan akhirnya kehabisan bahan bakar dan jatuh ke laut. Namun, sebuah laporan resmi kemudian menyimpulkan bahwa peristiwa tragis ini terjadi karena sebab- sebab yang misterius, terutama berdasarkan rekaman percakapan para pilot. Bahkan, salah satu pesawat pencari yang paling awal diberangkatkan pun ikut menghilang.
Flight 19 menghilang tanpa jejak di Bermuda
|
Puluhan tahun kemudian, tepatnya di tahun 1991, lima pesawat Avenger ditemukan di perairan berkedalaman sekitar 229 meter, di lepas pantai Florida. Namun, nomor yang tertera pada ekor pesawat menunjukkan mereka bukan bagian dari Flight 19. Hingga kini, di mana kelima pesawat Avenger yang tergabung dalam Flight 19 beserta seluruh awaknya masih menjadi bagian dari misteri Segitiga Bermuda.